Kamis, 25 Februari 2016

Dunia Kita yang Absurd (LDR2) PART 4

Grrrr....grrrrr....
Terdengan getaran hp ku yang berada di bawa bantal. Ternyata ada bbm masuk. Itu El. Dia bertanya. sayang, bunganya sudah nyampe kan? cepat cepat ku balas ya sayang, makasih ya.El pun membalas dengan cepat pesan yang aku kirim padanya. sayang suka? Syukur deh. Aku berhasil kan jadi orang pertama yang ngasih kamu bunga mawar. Aku pengen jadi orang pertama lagi. Tapi aku harus ngelakuuin apa lagi sayang? Biar bisa jadi orang pertama?
      Bagiku El adalah orang pertama yang membuatku bisa merasakan perasaan seperti ini. El menjadi orang pertama yang mengajakku ke bromo. El pun menjadi orang pertama yang mengajakku belanja. Orang pertama yang selalu mengucapkan selamat pagi setiap hari. Orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ku ke-20. El orang pertama yang memberiku bunga mawar. Dan orang pertama yang menjalani dengan sebuah perbedaan.
      El selalu menanyakan hal yang akan membuatnya menjadi orang pertama melakukannya untukku. Orang pertama dalam artian. Dia menjadi cowok pertama yang melalakukannya. Entah, kenapa el melakukan itu. Tetapi aku menyadari bahwa apa yang dilakukan El untukku akan selalu membuatku bahagia. Keinginan yang selalu El ucapkan padaku. Dia ingin aku selalu bahagia. Setiap hari dia ingin melihat ataupun mendengarkanku tertawa.  Dengan hal sederhana El bisa membuatku bahagia. Mengiri ucapan selamat pagi untukku. Saat aku membuka mata di pagi hari El ingin aku tersenyum dengan mengirim ucapan itu padaku.
Selamat pagi sayang
Selamat pagi ny. Lemuel
Selamat pagi cantik
Selamat pagi kesayangngan
Selamat pagi cinta
Miss you sayang
Sering aku terlintas pertanyaan. APAKAH EL BENAR-BENAR MENYAYANGIKU? Memberanikan diri untuk bertanya tentang hal yang membuatku selalu bingung dan bertanya-tanya. Dengan bercanda pernah ku tanyakan hal itu.
gak ada batasnya. Kalo ada ngapain aku peduli sama kamu. Jauh-jauh dateng kesana sayangucap el kepadaku
maksudnya tanyaku ingin mendengar penjelasan yang lebih jelas
gak ada batasnya saayang sama kamu. Kalau bisa tetep sayang sama kamu sampe terus. Tetep jaga hubungannya ya walaupun gimana juga. jelas El kepadaku
sampe terus tanyaku kaget
iyaaa, makanya aku gak suka kalau kamu kenapa-napa. Aku bete kalau kau sedih. Aku gak mau kamu cemberut aja. Aku mau kamu tetep bahagia dan senyum terus
      Cewek mana pun akan tetap bertahan menjalani hubungan yang membuat dirinya bahagia saat  bersama pasangannya. Akupun begitu. Tetap bertahan karena aku merasa masih membutuhkannya. Tak bisa membayangkan jika hubungan ini ku akhiri. Tetap berjalan searah seperti ini. Sebelum ada dua arah yang berbeda yang akan kita jalani.
      Menjalani hubungan dengan jarak jauh seperti ini semakin berat saat aku menyadari ada perbedaan yang melintang antara aku dan El. Selalu berharap bertemu untuk yang ketiga kalinya. Sering ku tanyakan saat aku berbicara via telefon dengan El. El terus meyakinkan ku kita akan bertemu lagi. Tapi tunggu waktu yang tepat. Kesibukan El yang menjadi alasannya. Meskipun El juga mencocokan dengan waktu kuliahku. El tak ingin mengganggu kuliahku. Pertemuan pertama waktu itu minggu pertama dibulan february. Pertemuan kedua El memutuskan menemuiku di minggu terakhir bulan april. Entah, bulan berapa kita bisa bertemu lagi.
Awal bulan agustus.
      Mulai ada titik terang aku dan El akan bertemu lagi untuk yang ketiga. Tapi ini hanya sekedar rencana. El memutuskan untuk segera bertemu dengan ku. Ada hal yang membuatnya terburu-buru. El harus pergi ke luar pulau yaitu kalimantan. Ini tentang pekerjaannya yang mengharuskan ia pergi. Kalau dalam bulan ini belum bisa bertemu bisa fatal. Aku dan El akan bisa ketemu lagi tahun depan 2016. Terlalu lama. Membuatku tak yakin. Apakah aku bisa menahan rasa rindu ini. El pun berpikiran sama deganku. Diputuskan tanggal 19 atau 20 agustus El akan berangkan ke jember untuk menemuiku. Sebenernya bisa bertemu lebih awal. Tapi El harus merayakan ulangtahun papanya yang jatuh pada tanggal 17 agustus. Aku pun begitu. Aku juga akan merayakan ulangtahun mama tanggal 18 agustus.
      Waktu yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. El telah mengabariku bahwa ia akan berangkat ke jember. Dan akan sampai esok hari. Tak sabar aku menunggu waktu itu. Waktu yang akan mempertemukan kita kembali.
      Keesokan harinya saat El sampai di stasiun jember. Aku tak bisa langsung menjemputnya. Aku masih dikampus. Akupun menyuruh El untuk menungguku sebentar. Dikampus, pikiranku sungguh tak tenang. Mencemaskan El. Aku takut El marah padaku seperti saat pertemuan pertama dulu yang membiarkannya pergi ke hotel  sendiri. Yang paling parah aku tak menjemputnya. Maaf,El. 1 jam lebih aku membuat El menunggu distasiun. Dengan cepat-cepat aku menjemput El. Setelah urusan kampus selesai.
otw stasiun sayangku kirim pesan singkat kepadanya.
ok jawabnya singkat.
      Selama perjalanan menuju stasiun. Aku berpikir keras harus bersikap bagaimana kepadanya. Apa aku hanya mengucapkan hay atau menanyakan kabarnya. Saat asyik meikirkan hal itu. Tak disangka aku sudah sampai di stasiun. Akupun langsung mengirimkan pesan kepada El.
aku udah distasiun. Sayang dimana?
ketemu ditepat yang dulu ya sayang jawab El
Aku pun pergi ketempat El berada. Tepatnya di samping stasiun dekat pintu masuk. Kulihat El duduk sibuk dengan hp di tangannya. Saat El melihat ku. El langsung menghampiriku.
aku kebelet sayang ucap El bingung
hahahha...ayo cepet ke hotel ajakku
Dengan rasa tak percaya. Aku memandang El. Empat bulan kita tak bertemu,El. Saat kita bertemu seperti ini. Menuangkan segala rindu yang telah aku pendam selama ini. Ssat aku memandangmu lepas dikeramaian. Aku hanya melihat mu seorang. Seakan tak ada satu orang pun yang ada disekitar kita. Hanya aku dan El.
      Betapa terkejutnya aku saat El tiba-tiba memelukku dengan erat. Seakan tak ingin melepasku. Tanpa sadar ku balas pelukan erat dari El. Kurasa pelukan El terlalu lama. Sedikit ku dorong tubuhnya sedikit memaksa melepaskan pelukan yang sudah dari tadi dia lakukan  kepadaku. Saat pelukan itu terlepas. Kumerasakan hangatnya kecupan yang mendarat di keningku. El mencium keningku. El tahu apa yang paling aku suka dan membuatku merasa nyaman. rasa yang terpendam selama ini. Rasa yang sudah tak bisa di tampung lagi. Akhirnya terbayar sudah.
          Entah sampai El disini bersamaku. Ku harap selamanya. Saat bertemu. Hal yang tak ingin itu cepat berlalu yaitu saat menatapnya pertema kali setelah sekian waktu memisahkan kita tuk tidak bertemu. Dan hal yang tak ingin terjadi saat kamu memelukku dan mengecup keningku sebagai tanda perpisahan. Aku ingin hal itu tak ada untuk saat ini.l tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Tapi waktu akan lebih cepat dua kali lipat berputar saat aku bersama El.
sayang aku laper ujar El
ayukk.. kita makan. Sayang mau makan apa?tanyaku
apa aja deh yang penting kenyang jawab El sdikit pasrah dengan menu yang kan kita makan
Sesampainya di rumah makan yang telah kita pilih. Aku dan El mulai bingung memilih menu yang akan kita nikmati. Dan akhirnya aku memilih menu yang berbeda dengan El.  Seraya menunggu menu yang dipesan datang. Aku pun mulai obrolan dengan El
sayang jadi kapan berangkat ke kalimantan? tanyaku

kalo sesuai rencana awal september berangkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar