Grrrr....grrrrr....
Terdengan getaran hp ku yang berada
di bawa bantal. Ternyata ada bbm masuk. Itu El. Dia bertanya. “sayang, bunganya sudah nyampe kan?” cepat cepat ku balas “ ya sayang,
makasih ya”.El pun membalas dengan cepat pesan
yang aku kirim padanya. “ sayang suka? Syukur deh. Aku
berhasil kan jadi orang pertama yang ngasih kamu bunga mawar. Aku pengen jadi
orang pertama lagi. Tapi aku harus ngelakuuin apa lagi sayang? Biar bisa jadi
orang pertama?”
Bagiku
El adalah orang pertama yang membuatku bisa merasakan perasaan seperti ini. El
menjadi orang pertama yang mengajakku ke bromo. El pun menjadi orang pertama
yang mengajakku belanja. Orang pertama yang selalu mengucapkan selamat pagi
setiap hari. Orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ku ke-20. El orang
pertama yang memberiku bunga mawar. Dan orang pertama yang menjalani dengan
sebuah perbedaan.
El
selalu menanyakan hal yang akan membuatnya menjadi orang pertama melakukannya
untukku. Orang pertama dalam artian. Dia menjadi cowok pertama yang
melalakukannya. Entah, kenapa el melakukan itu. Tetapi aku menyadari bahwa apa
yang dilakukan El untukku akan selalu membuatku bahagia. Keinginan yang selalu
El ucapkan padaku. Dia ingin aku selalu bahagia. Setiap hari dia ingin melihat
ataupun mendengarkanku tertawa. Dengan
hal sederhana El bisa membuatku bahagia. Mengiri ucapan selamat pagi untukku.
Saat aku membuka mata di pagi hari El ingin aku tersenyum dengan mengirim
ucapan itu padaku.
Selamat pagi sayang
Selamat pagi ny. Lemuel
Selamat pagi cantik
Selamat pagi kesayangngan
Selamat pagi cinta
Miss you sayang
Sering aku terlintas pertanyaan.
APAKAH EL BENAR-BENAR MENYAYANGIKU? Memberanikan diri untuk bertanya tentang
hal yang membuatku selalu bingung dan bertanya-tanya. Dengan bercanda pernah ku
tanyakan hal itu.
“gak ada
batasnya. Kalo ada ngapain aku peduli sama kamu. Jauh-jauh dateng kesana sayang”ucap el kepadaku
“maksudnya” tanyaku ingin mendengar penjelasan yang lebih jelas
“gak ada
batasnya saayang sama kamu. Kalau bisa tetep sayang sama kamu sampe terus.
Tetep jaga hubungannya ya walaupun gimana juga.” jelas El kepadaku
“sampe terus” tanyaku kaget
“iyaaa,
makanya aku gak suka kalau kamu kenapa-napa. Aku bete kalau kau sedih. Aku gak
mau kamu cemberut aja. Aku mau kamu tetep bahagia dan senyum terus”
Cewek
mana pun akan tetap bertahan menjalani hubungan yang membuat dirinya bahagia
saat bersama pasangannya. Akupun begitu.
Tetap bertahan karena aku merasa masih membutuhkannya. Tak bisa membayangkan
jika hubungan ini ku akhiri. Tetap berjalan searah seperti ini. Sebelum ada dua
arah yang berbeda yang akan kita jalani.
Menjalani
hubungan dengan jarak jauh seperti ini semakin berat saat aku menyadari ada
perbedaan yang melintang antara aku dan El. Selalu berharap bertemu untuk yang
ketiga kalinya. Sering ku tanyakan saat aku berbicara via telefon dengan El. El
terus meyakinkan ku kita akan bertemu lagi. Tapi tunggu waktu yang tepat.
Kesibukan El yang menjadi alasannya. Meskipun El juga mencocokan dengan waktu
kuliahku. El tak ingin mengganggu kuliahku. Pertemuan pertama waktu itu minggu
pertama dibulan february. Pertemuan kedua El memutuskan menemuiku di minggu
terakhir bulan april. Entah, bulan berapa kita bisa bertemu lagi.
Awal bulan agustus.
Mulai
ada titik terang aku dan El akan bertemu lagi untuk yang ketiga. Tapi ini hanya
sekedar rencana. El memutuskan untuk segera bertemu dengan ku. Ada hal yang
membuatnya terburu-buru. El harus pergi ke luar pulau yaitu kalimantan. Ini
tentang pekerjaannya yang mengharuskan ia pergi. Kalau dalam bulan ini belum
bisa bertemu bisa fatal. Aku dan El akan bisa ketemu lagi tahun depan 2016.
Terlalu lama. Membuatku tak yakin. Apakah aku bisa menahan rasa rindu ini. El
pun berpikiran sama deganku. Diputuskan tanggal 19 atau 20 agustus El akan
berangkan ke jember untuk menemuiku. Sebenernya bisa bertemu lebih awal. Tapi
El harus merayakan ulangtahun papanya yang jatuh pada tanggal 17 agustus. Aku
pun begitu. Aku juga akan merayakan ulangtahun mama tanggal 18 agustus.
Waktu
yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. El telah
mengabariku bahwa ia akan berangkat ke jember. Dan akan sampai esok hari. Tak
sabar aku menunggu waktu itu. Waktu yang akan mempertemukan kita kembali.
Keesokan
harinya saat El sampai di stasiun jember. Aku tak bisa langsung menjemputnya.
Aku masih dikampus. Akupun menyuruh El untuk menungguku sebentar. Dikampus,
pikiranku sungguh tak tenang. Mencemaskan El. Aku takut El marah padaku seperti
saat pertemuan pertama dulu yang membiarkannya pergi ke hotel sendiri. Yang paling parah aku tak
menjemputnya. Maaf,El. 1 jam lebih aku membuat El menunggu distasiun. Dengan
cepat-cepat aku menjemput El. Setelah urusan kampus selesai.
“otw stasiun
sayang”ku kirim pesan singkat kepadanya.
“ok” jawabnya singkat.
Selama
perjalanan menuju stasiun. Aku berpikir keras harus bersikap bagaimana
kepadanya. Apa aku hanya mengucapkan “hay” atau menanyakan kabarnya. Saat asyik meikirkan hal itu.
Tak disangka aku sudah sampai di stasiun. Akupun langsung mengirimkan pesan
kepada El.
“aku udah
distasiun. Sayang dimana?”
“ketemu
ditepat yang dulu ya sayang” jawab El
Aku pun pergi ketempat El berada.
Tepatnya di samping stasiun dekat pintu masuk. Kulihat El duduk sibuk dengan hp
di tangannya. Saat El melihat ku. El langsung menghampiriku.
“aku kebelet
sayang” ucap El bingung
“hahahha...ayo
cepet ke hotel” ajakku
Dengan rasa tak percaya. Aku memandang
El. Empat bulan kita tak bertemu,El. Saat kita bertemu seperti ini. Menuangkan segala rindu yang telah aku pendam selama ini.
Ssat aku memandangmu lepas dikeramaian. Aku hanya melihat mu seorang. Seakan
tak ada satu orang pun yang ada disekitar kita. Hanya aku dan El.
Betapa terkejutnya aku saat El tiba-tiba memelukku dengan
erat. Seakan tak ingin melepasku. Tanpa sadar ku balas pelukan erat dari El.
Kurasa pelukan El terlalu lama. Sedikit ku dorong tubuhnya sedikit memaksa
melepaskan pelukan yang sudah dari tadi dia lakukan kepadaku. Saat pelukan itu terlepas.
Kumerasakan hangatnya kecupan yang mendarat di keningku. El mencium keningku.
El tahu apa yang paling aku suka dan membuatku merasa nyaman. rasa yang terpendam
selama ini. Rasa yang sudah tak bisa di tampung lagi. Akhirnya terbayar sudah.
Entah sampai El disini bersamaku. Ku
harap selamanya. Saat bertemu. Hal yang tak ingin itu cepat berlalu yaitu saat
menatapnya pertema kali setelah sekian waktu memisahkan kita tuk tidak bertemu.
Dan hal yang tak ingin terjadi saat kamu memelukku dan mengecup keningku
sebagai tanda perpisahan. Aku ingin hal itu tak ada untuk saat ini.l tak ingin
semuanya berlalu begitu cepat. Tapi waktu akan lebih cepat dua kali lipat
berputar saat aku bersama El.
“sayang aku laper” ujar El
“ayukk.. kita makan. Sayang mau makan
apa?”tanyaku
“apa aja deh yang penting kenyang” jawab El sdikit pasrah dengan menu yang kan kita makan
Sesampainya di rumah makan yang telah kita pilih. Aku dan El mulai bingung
memilih menu yang akan kita nikmati. Dan akhirnya aku memilih menu yang berbeda
dengan El. Seraya menunggu menu yang
dipesan datang. Aku pun mulai obrolan dengan El
“sayang jadi
kapan berangkat ke kalimantan?” tanyaku
“kalo sesuai
rencana awal september berangkat”