Kamis, 25 Februari 2016

Dunia Kita yang Absurd (LDR2) PART 4

Grrrr....grrrrr....
Terdengan getaran hp ku yang berada di bawa bantal. Ternyata ada bbm masuk. Itu El. Dia bertanya. sayang, bunganya sudah nyampe kan? cepat cepat ku balas ya sayang, makasih ya.El pun membalas dengan cepat pesan yang aku kirim padanya. sayang suka? Syukur deh. Aku berhasil kan jadi orang pertama yang ngasih kamu bunga mawar. Aku pengen jadi orang pertama lagi. Tapi aku harus ngelakuuin apa lagi sayang? Biar bisa jadi orang pertama?
      Bagiku El adalah orang pertama yang membuatku bisa merasakan perasaan seperti ini. El menjadi orang pertama yang mengajakku ke bromo. El pun menjadi orang pertama yang mengajakku belanja. Orang pertama yang selalu mengucapkan selamat pagi setiap hari. Orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ku ke-20. El orang pertama yang memberiku bunga mawar. Dan orang pertama yang menjalani dengan sebuah perbedaan.
      El selalu menanyakan hal yang akan membuatnya menjadi orang pertama melakukannya untukku. Orang pertama dalam artian. Dia menjadi cowok pertama yang melalakukannya. Entah, kenapa el melakukan itu. Tetapi aku menyadari bahwa apa yang dilakukan El untukku akan selalu membuatku bahagia. Keinginan yang selalu El ucapkan padaku. Dia ingin aku selalu bahagia. Setiap hari dia ingin melihat ataupun mendengarkanku tertawa.  Dengan hal sederhana El bisa membuatku bahagia. Mengiri ucapan selamat pagi untukku. Saat aku membuka mata di pagi hari El ingin aku tersenyum dengan mengirim ucapan itu padaku.
Selamat pagi sayang
Selamat pagi ny. Lemuel
Selamat pagi cantik
Selamat pagi kesayangngan
Selamat pagi cinta
Miss you sayang
Sering aku terlintas pertanyaan. APAKAH EL BENAR-BENAR MENYAYANGIKU? Memberanikan diri untuk bertanya tentang hal yang membuatku selalu bingung dan bertanya-tanya. Dengan bercanda pernah ku tanyakan hal itu.
gak ada batasnya. Kalo ada ngapain aku peduli sama kamu. Jauh-jauh dateng kesana sayangucap el kepadaku
maksudnya tanyaku ingin mendengar penjelasan yang lebih jelas
gak ada batasnya saayang sama kamu. Kalau bisa tetep sayang sama kamu sampe terus. Tetep jaga hubungannya ya walaupun gimana juga. jelas El kepadaku
sampe terus tanyaku kaget
iyaaa, makanya aku gak suka kalau kamu kenapa-napa. Aku bete kalau kau sedih. Aku gak mau kamu cemberut aja. Aku mau kamu tetep bahagia dan senyum terus
      Cewek mana pun akan tetap bertahan menjalani hubungan yang membuat dirinya bahagia saat  bersama pasangannya. Akupun begitu. Tetap bertahan karena aku merasa masih membutuhkannya. Tak bisa membayangkan jika hubungan ini ku akhiri. Tetap berjalan searah seperti ini. Sebelum ada dua arah yang berbeda yang akan kita jalani.
      Menjalani hubungan dengan jarak jauh seperti ini semakin berat saat aku menyadari ada perbedaan yang melintang antara aku dan El. Selalu berharap bertemu untuk yang ketiga kalinya. Sering ku tanyakan saat aku berbicara via telefon dengan El. El terus meyakinkan ku kita akan bertemu lagi. Tapi tunggu waktu yang tepat. Kesibukan El yang menjadi alasannya. Meskipun El juga mencocokan dengan waktu kuliahku. El tak ingin mengganggu kuliahku. Pertemuan pertama waktu itu minggu pertama dibulan february. Pertemuan kedua El memutuskan menemuiku di minggu terakhir bulan april. Entah, bulan berapa kita bisa bertemu lagi.
Awal bulan agustus.
      Mulai ada titik terang aku dan El akan bertemu lagi untuk yang ketiga. Tapi ini hanya sekedar rencana. El memutuskan untuk segera bertemu dengan ku. Ada hal yang membuatnya terburu-buru. El harus pergi ke luar pulau yaitu kalimantan. Ini tentang pekerjaannya yang mengharuskan ia pergi. Kalau dalam bulan ini belum bisa bertemu bisa fatal. Aku dan El akan bisa ketemu lagi tahun depan 2016. Terlalu lama. Membuatku tak yakin. Apakah aku bisa menahan rasa rindu ini. El pun berpikiran sama deganku. Diputuskan tanggal 19 atau 20 agustus El akan berangkan ke jember untuk menemuiku. Sebenernya bisa bertemu lebih awal. Tapi El harus merayakan ulangtahun papanya yang jatuh pada tanggal 17 agustus. Aku pun begitu. Aku juga akan merayakan ulangtahun mama tanggal 18 agustus.
      Waktu yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba. El telah mengabariku bahwa ia akan berangkat ke jember. Dan akan sampai esok hari. Tak sabar aku menunggu waktu itu. Waktu yang akan mempertemukan kita kembali.
      Keesokan harinya saat El sampai di stasiun jember. Aku tak bisa langsung menjemputnya. Aku masih dikampus. Akupun menyuruh El untuk menungguku sebentar. Dikampus, pikiranku sungguh tak tenang. Mencemaskan El. Aku takut El marah padaku seperti saat pertemuan pertama dulu yang membiarkannya pergi ke hotel  sendiri. Yang paling parah aku tak menjemputnya. Maaf,El. 1 jam lebih aku membuat El menunggu distasiun. Dengan cepat-cepat aku menjemput El. Setelah urusan kampus selesai.
otw stasiun sayangku kirim pesan singkat kepadanya.
ok jawabnya singkat.
      Selama perjalanan menuju stasiun. Aku berpikir keras harus bersikap bagaimana kepadanya. Apa aku hanya mengucapkan hay atau menanyakan kabarnya. Saat asyik meikirkan hal itu. Tak disangka aku sudah sampai di stasiun. Akupun langsung mengirimkan pesan kepada El.
aku udah distasiun. Sayang dimana?
ketemu ditepat yang dulu ya sayang jawab El
Aku pun pergi ketempat El berada. Tepatnya di samping stasiun dekat pintu masuk. Kulihat El duduk sibuk dengan hp di tangannya. Saat El melihat ku. El langsung menghampiriku.
aku kebelet sayang ucap El bingung
hahahha...ayo cepet ke hotel ajakku
Dengan rasa tak percaya. Aku memandang El. Empat bulan kita tak bertemu,El. Saat kita bertemu seperti ini. Menuangkan segala rindu yang telah aku pendam selama ini. Ssat aku memandangmu lepas dikeramaian. Aku hanya melihat mu seorang. Seakan tak ada satu orang pun yang ada disekitar kita. Hanya aku dan El.
      Betapa terkejutnya aku saat El tiba-tiba memelukku dengan erat. Seakan tak ingin melepasku. Tanpa sadar ku balas pelukan erat dari El. Kurasa pelukan El terlalu lama. Sedikit ku dorong tubuhnya sedikit memaksa melepaskan pelukan yang sudah dari tadi dia lakukan  kepadaku. Saat pelukan itu terlepas. Kumerasakan hangatnya kecupan yang mendarat di keningku. El mencium keningku. El tahu apa yang paling aku suka dan membuatku merasa nyaman. rasa yang terpendam selama ini. Rasa yang sudah tak bisa di tampung lagi. Akhirnya terbayar sudah.
          Entah sampai El disini bersamaku. Ku harap selamanya. Saat bertemu. Hal yang tak ingin itu cepat berlalu yaitu saat menatapnya pertema kali setelah sekian waktu memisahkan kita tuk tidak bertemu. Dan hal yang tak ingin terjadi saat kamu memelukku dan mengecup keningku sebagai tanda perpisahan. Aku ingin hal itu tak ada untuk saat ini.l tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Tapi waktu akan lebih cepat dua kali lipat berputar saat aku bersama El.
sayang aku laper ujar El
ayukk.. kita makan. Sayang mau makan apa?tanyaku
apa aja deh yang penting kenyang jawab El sdikit pasrah dengan menu yang kan kita makan
Sesampainya di rumah makan yang telah kita pilih. Aku dan El mulai bingung memilih menu yang akan kita nikmati. Dan akhirnya aku memilih menu yang berbeda dengan El.  Seraya menunggu menu yang dipesan datang. Aku pun mulai obrolan dengan El
sayang jadi kapan berangkat ke kalimantan? tanyaku

kalo sesuai rencana awal september berangkat

Dunia Kita yang Absurd (LDR2) PART 3

Malam ini, malam terakhir bersama El. Aku tahu masih ada hari dimana akan bisa bersamanya lagi. Tapi, aku gak sanggup harus jauh darinya lagi. Tiket kereta api sudah dipesan jauh-jauh hari. Esok hari pemberangkatan yang tertera pada tiket kereta api jurusan jember-surabaya. Tepat jam 4 dini hari. Malam ini, ingin rasanya aku habiskan untuk terus bersamanya. Aku tak ingin memejamkan mata untuk tidur. Ingin terus bersamanya. Mengobrol atau sekedar berbicara hal yang ingin aku bicarakan tentang perasaanku. Walaupun aku tahu. Meski aku tak memberitahunya. Dia akan mengerti.
Distasiun 4:00 dini hari
Dengan berat hati ku antar El ke stasiun. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk hari terakhir kita berdua. Dadaku penuh sesak. Penuh dengan ketidak ikhlasanku melepasmu, El. Sungguh berat aku melepas genggaman tangamu.
aku pulang ya,,ucap el seraya menatapku
eheeem.... jawabku yang berupa susah payah menyembunyikan setetes air mata yang hampir jatuh di pipiku
jaga diri baik-baik ya. Suatu hari aku akan kesini lagiyang kemudian mencium pipiku
ya,,hati-hati
aku pergi ya,sayang kembali memelukku dan mencium keningku
Untuk terakhir kalinya ku peluk El erat-erat. Benar-benar tak ingin melepasnya.
cepet sembuh ya sayang. Jangan lupa minum obatseraya melambaikan tangannya kearahku
          El pun berlalu di pintu stasiun saat dia memberikan tiketnya kepada petugas stasiun. Aku hanya bisa melihat punggungnya. Ingin ku peluk El dari belakang. Menarik tangannya dan berkata El, jangan pergi.tapi aku benar-benar tak mampu untuk melakukan itu. Banyak pekerjaan dan kesibukan yang harus El kerjakan di jakarta. Aku pun tahu. Disana, dijakarta. Tempat tinggal El dan keluarga yang di sayangnya. Aku yakin El juga rindu pada keluarganya. Setelah beberapa hari meninggalkannya. Dan menghabiskan waktu 10 hari bersamaku. Setelah El  menghilang di balik pintu stasiun. Ku balikkan badan. Dengan tergontai lemah aku langkahkan kakiku. Sakit yang aku rasakan ini semakin berat. Beberapa h ari ini aku sedikit tak enak badan. Badanku mengalami demam. Perutku perih dan sedikit sulit buang air besar. Ku rasa tipus ku kambuh lagi. Belakangan ini aku kurang istirahat. Banyak hal yang indah. Yang tak ingin aku lewatkan begitu saja. Melewatkannya bersama El. Benar saja. Aku tak bisa menahan sakit ini. Setiap malam demamku mencapai 38 derajat celcius. Mencoba bertahan dan tidak meberitahu papa dan mama. Tetapi semakin hari badanku semakin panas. Aku pun memutuskan untuk menghubungi papa. Tepat jam 10 malam papa dan mama menjemputku untuk pulang. Mau tak mau aku harus istirahat dan absen kuliah untuk beberapa hari.
      Dirumah ku habiskan waktu untuk istirahat. Sengaja ku tak menghubung El. Sekedar tuk mengabarinya tak kulakukan itu. Karena, El tak mengetahui kondisi ku yang sebenarnya. Aku tak ingin membuatnya khawatir.
aku sudah sampai di Jakarta. Sayang gimana keadaannya?udah baikan kan?ku baca pesan singkat yang dikirim El. Dan segera aku memmbalasnya. alhamdulillah sayang sampai dengan selamat dijakarta. Lumayan aku udah agak mendingan sayang. Aku dirumahku tekan tombol sent dan mengirimnya pada El. Tak harus menunggu lama. Hp ku kembali berdering. Pertanda ada pesan masuk. syukur deh sayang kalau udah mendingan. Tapi sayang kok tiba-tiba dirumah. Kapan pulang? aku pun menjelaskan panjang lebar dan bercerita banyak tentang keadaanku. Karena El tak mengetahuinya setelah dia pulang ke jakarta.
      Perbedaan itu indah. Keindahannya diibaratkan seperti pelangi. Pelangi itu mempunyai beberapa warna yang berbeda. Perbedaan warna itu lah yang membuatnya indah saat di pandang. Pelangi itu tak akan indah jika hanya ada satu warna didalamnya. Merah, kuning, hijau dan warna yang lain saling melengkapi dan saling berdampingan untuk menjadi yang terindah. Apa yang aku jalani saat ini bersamamu, El. Aku ingin membuat perbedaan ini seperti pelangi. Meskipun kita sadar. Sadar bahwa kita berbeda. Aku ingin tetap selalu bersamamu. Berharap dengan perbedaan ini. Aku tetap merasakan hal terindah. Aku percaya suatu saat nanti kita akan mempunyai keindahan yang sesungguhnya. Perbedaan ini tak harus menjadi rintangan. Halangan untuk kita tetap bersama sepert ini. Aku telah jauh melangkah bersamamu, El.
      Walapun aku tak begitu sepenuhnya pulih. Ku putuskan untuk kembali ke jember. Banyak tugas kuliah yang terbengkalai karena seminggu aku tak mengikuti kuliah. Saat aku istirahat dikamar tiba-tiba. Temenku naira memberiku sebuah buket mawar putih. Di buket itu terdapat 4 mawar putih. 4 itu angka favoriteku.
itu dari El ucap naira
oh ya kah? Makasih ucapku kepada naira.

      Aku hanya bisa tersenyum saat melihat buket mawar itu. Tak pernah aku pungkiri. El sangat romantis dan perhatian padaku. Cara memperlakukanku itu yang membuatku tetap merasa nyaman bersamanya. 

Selasa, 22 Desember 2015

Selamat datang di Blog ku


about me

Love Different Religion
Kalo udah ngomongin tentang cinta itu gak ada akhirnya. Gak berujung…
Kalo loe tanya ke orang-orang yang disekitar loe. Apakah pernah jatuh cinta?? Pasti rata-rata semua bakalan jawab “yes”… mereka juga pasti tahu what is about love? Semuanya pada jawab 
what is… 
cinta itu… 
hmmmm cinta blaaa blaaaa
kalo gw yang ditanya what is about love??
I don’t know,,,ya gw emang gak ngerti apa itu cinta. Tapi gw pernah ngerasain cinta. Menurut gw cinta itu gak bisa di ungkapin dengan kata-kata. Gw Cuma bisa merasakanya. Just do it..
Kalo ada yang ngecerca pertanya ke gw..tentang pengalalaman cinta dalam hidup gw, gw bakalan jawab.
When??
Kapan?? Kapan gw jatuh cinta? Hmmm, 5 taon yang lalu
Who?
Siapa? Jatuh cinta sama siapa?? Gw jatuh cinta sama orang yang pernah ngaku kalo diapacar gw,,,setelah tanggal 06 february 2012
How?
Bagaimana?? Kalo ditanya bagaimana pasti jawabannya panjang tuh. Gw singkat aje yeee. Gw jujur gak gampang jatuh cinta. Menurut gw, jatuh cinta itu step by step gak bisa instan. This is my opini. Gw jatuh cinta butuh waktu yang lama, ya kira-kira 5 taon laaaa…but, sebagian orang pernah ngalamin jatuh cinta dalam waktu singkat. Entahlah,,,,gimana rasanya bisa langsung jatuh cinta...
Ok next..
Apa dengan ngerasain jantung deg degkan itu tanda-tanda dia jatuh cinta??
Hmmm, ada yang berpendapat orang itu lagi ngerasain yang namanya cinta,,,
Cinta itu luas. Mempunyai arti yang berjibun. Punya makna yang berbeda-beda. Tergantung yang ngejabarinnya dijadiin kata-kata lewat sebuah ucapan yang muncul dari perasaaan. Nahh,,, looohhh bingungkan...
Makanya banyak orang yang ngartiin cinta itu berbeda-beda. Gak cuma punya arti satu aja. 
Jadi, ambil gari tengahnnya aja. Kembali ke setiap individu yang ingin mengarrtikan cinta itu apa.
Kalau ditanya dengan pertannyaannya lanjutan..
Apa lo pernah ngerasain jatuh cinta lagi selain dengan orang yang telah menjadi masa lalumu?
Wooohhhh,,,repot nih ngejawabnya!!
Pernah, saat inipun masih jatuh cinta dengan orang itu. Ya, meskipun aku jatuh cinta padanya dengan kurun waktu yang gak begitu lama. Tapi aku pikir ini jatuh cinta. 
Siapa??? Siapaa??? Ditanya alah gak jawab.
Gak usah nyebutin nama ya...inisial aja. “FSPN”. Asli sukabumi. Tapi sekarang tinggal di daerah jakarta selatan. 
Kok bisa kenal sama orang jauh gitu?
Awalnya kenal temen aja. Kenal disosmed terus deh tukeran pin bb dan nomer telpon. 
Udah berapa lama kenal?
Kalau dihitung-hitung dari awal kenal sampai sekarang. Ya...kira-kira 1 setengan taon. 

Next question, to be continue,ya...

Dunia Kita yang Absurd (LDR2) PART 2

Mengejar hal yang tak mungkin. Berharap bisa bersatu suatu hari nanti itu hal mustahil. Tak mungkin juga aku berhenti sampai saat ini. Terlalu indah untuk berpisah. Perjuangan yang aku dan El lakukan tak sebanding dengan yang aku dapatkan saat ini jika semuannya harus berakhir detik ini. Skupun tak menutup telingan dan mata. Saat semua orang, temanku bahkan keluargaku. Berupaya menyadarkanku dan menjelaskan dengan sedimikian baik agar aku tak tersinggu. Inti dari semua itu mereka ingin menyadarkanku. Sadar bahwa semua ini takkan ada ujung, takkan ada hasil untuk bersama. Namun, aku belum bisa.
yang terpenting proses yang kita jalani. Hasilnya bisa kita lihat suatu saat nanti” itu sepenggal kalimat yang pernah El katakan padaku. Jujur, aku tak pernah merasa senyaman ini saat menjalin status dengan orang lain yang bahkan seiman denganku. El memang berbeda denganku. Tapi perbedaan itu yang membuat kita percaya bahwa semuanya harus diperjuangkan.
Pertemuan ke 2
Dibulan april El memutuskan untuk bertemu dengan ku lagi. Sebelum dia sampai di jember. Dia pernah bilang ingin ke bromo denganku. Dan aku mengiyakan. Kebromo berdua. Ssbelum berangkat ke bromo. Aku mengajak El kerumah. Tak pernah aku punya rencana untuk mengenalkannya kepada keluargaku. Tapi entah kenapa beberapa hari setelah El dijember. Ada acara keluarga dirumah. Acara pernikahan saudaraku. Dan saudaraku juga kenal baik dengan El. Karena sebelum bertemu dengan El aku kenalkan dia dengan saudaraku di bbm. Aku tak bisa menolak saat El ingin datang ke acara pernikahan itu. Akhirnya, semua keluargaku mengenalnya. Bukan hanya mengenal El berasal dari jakarta. Tapi, karena El beragama kristen. Sebenernya tak ada yang masalah dengan agama El. Semua ini tak wajar untuk keluargaku yang notabene beragama islam. Keluarga besarku menyabutnya dengan baik dan terbuka. Terselip doa-doa dari saudaraku semoga El bisa masuk di keluarga kita dan seiman denganmu. Aku hanya bisa berkata amin. Hal terlucu saat acara. El berpakaian kokoh, sarung  dan lengakap dengan peci ala pak ustad. Sengaja ku lakukan itu pada El karena acara saat itu pengajian. 
Selesai acara pernikahan aku dan El memutuskan untuk kembali ke jember. Dan keesokan harinya seperti planning yang kita rencana. Kita berangkat ke bromo. Untuk pertama kalinya El pergi ke bromoDan kedua kalinya untukku mengunjungi bromo. Dulu saat aku pertama kali ke bromo pernah punya sebuah keinginan. Keinginan untuk kembali kesini bersama dengan orang yang aku sayang. Tanpa rencana apapun. Tanpa aku memberitahu El tentang ke ingan itu. Takdir ini mengabulkannya. Percaya gak percaya. Aku bersamanya. Disini, dibromo. Dan kenyataannya. Inilah takdir. Terkadang aku berfikir apa takdir telah salah memilih el sebagai seseorang yang harus aku bawa kesini seperti yang aku harapkan?
Kenyataannya yang aku bawa kebromo itu El. Dia yang sedang bersamaku saat ini menikmati suasana dinginnya bromo. Ku lirik kembali sosok yang ada disampingku. Dia El. Benar-benar El. Sedikit menyalahkan takdir. Kenapa harus El?.ini terlalu sulit untuk ku. Sulit untuk menerima kalau aku semakin menyayanginya. Sayang ini menjadi buta. Buta dan lupa akan perbedaan yang terbentang didepan kita. Jauh di  depan sana. Takdir akan berbeda dengan saat ini. Tak bisa ku pungkiri apa yang aku rasakan saat ini. 
huuuuhff..huuuffft” ku hentikan langkahku saat menyusuri pendakian satu.
atur pernafasannya. Biar gak cepet capek” saran el seraya menghentikan langkahnya dan berdiri disampingku.
hee iya udah coba aku atur. Ayo jalan lagi” 
Aku memang punya stamina yang gak terlalu bagus. Mungkin el juga berfikir seperti itu. Sebenarnya aku gak manja-manja amat. Semua itu tergantung dengan siapa aku saat itu. Karena saat ini aku bersama dengan orang yang aku sayang. Gak salah dong kalau aku sedikit manja. Pendakian ini gak begitu terjal. Gak begitu susah pula. Butuh waktu kurang lebih 1 sampai 2 jam untuk sampai di puncak pendakian pertama. Menelusuri bebatuan dan beberapa anak tangga. Sesampainya di anak tangga. Ku hentikan lagi langkah ini. Butuh nafas panjang.
capek ya?tanya El
lumayan. Istirahat bentar ya” ucapku
sini aku gendong” sembari menawarkan pundaknya untuk naik.
serius?” tanyaku kaget.
ya..cepet ntar keburu mataharinya nongol sebelum kita sampai diatas sana
Betapa terkejutnya aku. Saat El menawarkan pundaknya untuk menggendongku. Membawa diriku aja sulit saat mendaki beberapa anak tangga. Apa lagi El yang menopang tubuhku. Aku malu. Aku ingin jadi cewek yang dia idamkan. Mungkin dia gak suka cewek manja atau yang sering menyusahkannya. Beberapa kali aku ingin turut dari gendongannya. Tapi El tak mengabulkan permintaanku. Bukan hanya merasa tak nyaman telah merepotkan El. Banyak pendaki yang lain melihat aku dan El. El cuek dengan semua orang-orang yang melihat kita. Seakan hannya ada aku dan El disini. Selama perjalanan. Ini hal terindah yang aku rasakan. Bersembunyi saat menatapnya. Mencuri beberapa sela agar aku bisa benar-benar memandangnya dalam. Ketakutanku terlalu besar untuk memandangnya. Perasaan ini meyakinkanku. Bahwa aku benar-benar sayang. Dan kadang aku tersadar. kita BERBEDA eLSetelah sampai dipuncak. Aku tak bisa menikmati pemandangan apapun. Masih gelap. Terlalu awal kita sampai di puncak. Jam menujukkan pukul 4 dini hari. Tak ada pilihan lain selain menunggu. Menunggu matahari itu muncul. Udara dingin disini sangat menusuk ketulang. Sangat dingin. Berjuang demi cantiknya mentari di pagi hari. Ini mentari pertama yang akan ku nikmati di bromo. Karena sebelumnya aku tak bisa menikmatinya. Kabut menutupi keindahanya. Berharap bisa melihat mentari pagi untuk yang pertama. Dan El menjadi orang pertama yang menikamatinya bersamaku.
sunrisenya muncul dari arah mana?tanya El kepadaku
kayaknya dari sana deh. Soalnya aku bingung barat timur dimana” tunjukku kesalah satu arah.
laah, kamu kan sudah pernah kesini
ya,,,tapi enggak dapet few sunrisenya. Gara-gara kabutjelasku.
Lemuel Absalom dia selalu menjadi orang pertama dihidupku. Pertemuan yang kedua ini yang paling banyak cerita terindah. Banyak foto yang udah di dapat. Makan masakan jepang. Jujur, aku gak suka sama yang namanya masakan jepang kayak gitu. Mau gimana lagi sii El lagi kepengen makan yang begituan. Untuk saja ada restauran jepang yang baru di buka disekitar kampusku. Pergi kepantai. Mengunjungi 3 pantai sekaligus. Pantai papuma, banongan dan watu ulo. Semua few disikat abis jadi background foto-foto kita. Tapi lebih eksis El. Aku lebih banyak jadi potografer aje. Makan bareng temen-temenku. Sekalian aku ngenalin El pada mereka. Tepatnya di mie kober. Mie yang ada level-level pedasnya gitu. gak lupa juga mengabadikan kebersamaan dengan foto-foto. Setelah selesai makan mie kober. Kita memutuskan untuk pergi karaoke. Hanya berlima yang bisa melanjutkan ketahap ini. Karena sebagian memilih untuk pulang setelah makan mie kober. El tertawa lepas saat melihat aku dan teman-teanku bernyanyi. Karena lagu yang kita yanyikan adalah lagu dangdut. Tak lupapula dengan sedikit goyngan yang biasa aku lakuakang dengan temanku saat berkaraoke bersama. Melihat El yang hanya tertawa. KU ajak dia duet bersamaku. Lagu pertama yang kita nyanyikan. Last Child feat Giselle -Seluruh Nafas ini. Untuk lagu kedua. Sengaja ku pilih lagu ini untuk mewakili perasaanku. Marcell - Peri Cintaku. 
Didalam hati ini hanya satu nama
Yang ada ditulus hati ku ingini
Kesetiaan yang indah tak tertandingi
Hanyalah dirimu satu peri cinntaku
Benteng begitu tinggi
Sulit untuk gapai
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Bukankah cinta anugrah
Berikan aku kesempatan
Tuk menjaga sepenuh jiwa

Saat aku menyanyikan lagu itu. El hanya duduk dan mendengarkan. Entah, apa yang sebenarnya El pikirkan. Ku berharap El mengerti dengan lagu itu. Tenyata El tak tahu lagu itu. Dia baru dengar lagu itu saat aku menyanyikannya. Tapi dia mengerti maksud lagu tu setelah El mendengar Reff dari lagu peri cintaku. El sadar bahwa yang dia jalani dengan ku saat ini. Sama persis dengan lirik lagu itu. Namun, aku tak berharap berakhir seperti itu. Meskipun akhir yang aku inginkan ustahil untuk terwujud. 
Teringat beberapa obrolan yang pernah aku bicarakan dengan El. Aku sadar kalau aku yang terlalu baper dengan keadaan ini. Sedangkan El. Dia biasa saja. Terbukti dari sikapnya yang jarang berbicara tentang perasaan. Namun, malam itu. Tepatnya di alun-alun kota Bondowoso. Semuanya terungkap. Bukan hanya kau yang mengeluarkan semua kata-kata dan pertanyaan yang ingin aku lontarkan pada El. Akhirnya, El angkat bicara. Inti pembicaraan itu.
kamu gak usah bingung dengan yang kita jalani saat ini” ujar El
maksudnya?” tanyaku bingung
ya, kita jalani aja dulu. Yang terpenting proses. Untuk akhir dari semuanya. Kita gak tahu entar gimana. Bisa aku ikut jalanmu. Aku tetap dengan jalanku. Atau kita dengan jalan yang berbeda. Kita gak tahu suatu hari nanti gimana.” jelas El kepadaku.
Aku ingin kau tetap bersama ku,El. Sejalan denganku. Agar kita sama. Dan gak ada lagi perbedaan. Tapi, keinginanku mungkin akan menjadi keinginan teregois. Aku tak pernah menyalahkan apa yang telah Allah SWT berikan kepadaku. Memberikan takdir yang memperkenalkan aku pada El lengkap dengan perasaan yang seharusnya tak ada. ALLAH dan TUHAN itu sama. Karena di agamaku mengajarkan tiada Tuhan Selain Allah SWTHanya cara kita mengagungkan-NYA yang berbeda. 

Kamis, 17 Desember 2015

Dunia kita yang Absurd (LDR2)

Berawal keisenganku dengan dunia maya dan layanan chatting. aku membuat akun di beberapa situs layanan chat. dari keisenganku aku mengenalnya. Dia seseorang yang sekarang menjalani status denganku. status??? ku anggap itu status. Meskipun terkadang aku bingung dengan hal ini. Lemuel Absalom dengan Napitupulu sebagai marganya. ya, aku menjalani sebuah hubungan dengan El. Namun, aku tak tahu harus ku arahkan kemana hubungan ini. Seperti berjalan tanpa ada tujuan. Tujuan untuk berhenti dan sebagai puncak dari perjuangan yang diperjuangkan selama ini. aku dan dia berbeda. ya, berbeda segala hal. Perbedaan umurku dan El 6 tahun lebih tua dia. Perbedaan gender dia laki-laki dan aku perempuan. Perbedaan suku, dia batak dan aku madura. perbedaan-perbedaan itu hanya perbedaan yang bisa dipersatukan. Tetapi, untuk perbedaan ini yang membuat aku berfikir tak akan ada "Dunia Kita". ya,,,perbedaan agama yang membawa status ini menjadi cerita Love Different Religion. Bingung harus menyebut hal ini apa. apakah ini pantas disebut hubungan atau hanya status saja. Terkadang aku membandingkan perbedaan itu dan membayangkan hal yang dia lakukan dan aku lakukan dalam kepercayaan yang aku pegang. 
Al Qur'an untukku dan Alkitab untukmu Lemuel
Tasbih digenggamanku dan Salib dilehermu
Masjid sebagai tempat ku untuk bersandar dalam sujudku
dan..
Gereja sebagai tempatmu untuk mencurahkan segalanya
Perbedaan itu telah aku sadari saat awal perkenalan aku dengan El. Saat dia menyebutkan namanya aku sudah  tahu kalau nama itu identik agama atau kepercayaan yang dipeluknya. Benar dugaanku. dengan rasa penasaran. aku mencari arti dari nama EL. Arti nama El keselurahan yaitu laki-laki sebagai bapa pembawa kedamaian yang selalu berbakti kepada Tuhan. Meskipun begitu aku tetap menjalani perkenalan denganya. semakin hari semakin dekat. dengan bertambahnya waktu aku dan El saling mengenal satu sama lain. Dari makanan kesukaan, kebiasaan masing-masing saat pagi hari, sampai kita saling mengingatkan waktu ibadah. aku mengingakatkan El kegereja tiap hari minggu dan El mengingatkanku bila tiba waktunya untuk aku sholat. El dan aku tak merasa sungkan saat harus saling menanyakan. apa yang kamu lakuin saat ibadah. atau cara berdoamu gimana sih??. tapi yang sering bertanya tentang semua itu aku. El ternyata sedikit memahami tentang Agama Islam yang aku peluk. sedangkan aku hanya sedikit yang aku tahu tentang ibadahnya dengan Tuhan. 
"aku pernah kepernikahan di gereja gitu. mereka beribadah sambil menyanyi ya? tanyaku kepada El 
"gene looh. sama seperti yang kamu lakuin juga. hmm sholawatan kalau yang kamu lakuin. dalam sholawat itu kan terselip doa-doa juga kan. sama yang aku lakuin di gereja. ya, pengertian lebih sederhananya gitu lah." jelas el kepadaku
"kamu bisa gak sih baca al qur'an?" pertanyaku agak aneh yaaa....
"bisa"jawab dia singkat
"serius bisa?"tanyaku kaget
"ya bisa tapi cuma ngerti alif ba ta gitu doang."lanjutnya
"ow gitu. kalau di al kitab itu ada bacaan gimana sih?"
"sebenarnya kalau dijelasin panjang ya,,aku juga enggak mungkin hafal. intinya sama dengan al quran. tapi kalau di Al Qur'an pakai tulisan arab tapi ada artinya kan. nahh,,,, alkitab gitu. ngerti gak sih lo?
"ngerti ngerti,,, maap deh jadi banyak tanya."
"ya gak apa-apa lah sharing apa salahnya." jawab el dengan suara senyum 
jujur aja nih. aku dan El hanya saling mengenal dengan via bbm atau telfon. ya, kita belum pernah ketemu satu kalipun saat proses perkenalan itu. Namun, akan selalu berusaha untuk ketemu. Tak diduga ternyata akhirnya aku dan El ketemu setelah 6 bulan hanya saling mengenal via suara dan tulisan aja. Dibulan penuh cinta yaitu february aku dan El bertemu untuk pertama kalinya. tepatnya di Jember. Perjalanan El untuk bertemu denganku cukup lama. Butuh waktu 24 jam dari jakarta untuk sampai di jember. Setelah pertemuan pertama di bulan february itu. Kita memutuskan untuk bertemu lagi yang ke 2, 3, 4 atau seterusnya. Meskipun hanya seminggu atau 10 hari saja bertemu dengan El. Pertemuan ini cukup mengobati rasa kangen ini. Selama hari-hari indah berdua itu. kita sering menghabiskan waktu jalan-jalan dan menikmati jajanan ataupun kuliner di jember. Sesekali aku berfikir kapan kita bisa seperti ini tiap waktu?? Seakan aku tak ingin El jauh dari ku lagi. Tak ingin El pulang ke jakarta. Aku ingin dia selalu ada disini. Disini bersamaku.
Aku merasa jalan ini terlalu berat untukku. LDR Long Distance Relationship” dengan jarak yang jauh aku harus menjaga semua ini agar tetap indah dan selalu indah. LDR Love Different Religion” perbedaan agama ini yang sangat berat untuk terima. Sulit untuk membuat dunia sendiri dunia kita. Yang ada hanya duniamu dan duniaku saja.

peri cintaku

di dalam hati ini hanya satu namayang ada di tulus hati ku inginikesetiaan yang indah takkan tertandingihanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapaihuuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk akunamun semua apa mungkin iman kita yang berbedatuhan memang satu, kita yang tak samaharuskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapaihuuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk akunamun semua apa mungkin iman kita yang berbedatuhan memang satu, kita yang tak samaharuskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatantuk menjaganya sepenuh jiwa oooh
(aku untuk kamu, kamu untuk akunamun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak samaharuskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk akunamun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak samaharuskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi